Selasa, 15 Desember 2009

[Edisi 10] AWAS, BALAPAN LIAR!


AWAS, BALAPAN LIAR!
Balapan liar kini seakan telah menjadi hobi baru di tengah masyrakat, seperti di komplek perumahan BSB dan komplek industri Candi Ngaliyan. Balapan liar tersebut kebanyakan dilakukan oleh remaja sebagai bahan taruhan ataupun adu kejantanan.
Ngaliyan – Akhir pekan merupakan hari yang ditunggu masyarakat Ngaliyan untuk meregangkan otot. Salah satu tempat favorit untuk refreshing adalah di wilayah BSB (Bukit Semarang Baru). Karena BSB merupakan daerah perumahan yang terletak diantara Kec. Ngaliyan dan Kec. Mijen, tempat ini ramai dikunjungi masyarakat Ngaliyan dan sekitarnya.

Tempat yang dijadikan objek masyarakat sebenarnya bukan terletak pada perumahan elite-nya. Akan tetapi kawasan sekitar danau BSB.
Jalan yang lebar dan hawa sejuk menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Ngaliyan di sekitar BSB. Suasana jalan yang lengang, dimanfaatkan oleh pemuda dan remaja untuk balapan liar.
Di sepanjang jalan BSB, pemuda datang untuk balapan liar. Balapan tersebut kebanyakan dilakoni oleh para remaja yang masih berstatus pelajar. Dari tingkat SLTA bahkan yang masih SLTP.
Adanya balapan liar tersebut membuat resah bagi warga disekitar BSB. Sehingga dari pihak kepolisian menindaklanjuti untuk menangani keresahan warga. Minggu, 4 Oktober 2009, Polwiltabes Semarang Barat datang secara tiba-tiba menga¬man¬¬-kanbeberapa remaja yang ikut terlibat dalam balapan liar tersebut.
Pengamanan dilanjutkan dengan pengadaan razia bagi pengendara yang tidak memiliki kelengkapan surat-surat. Kebanyakan pengendara yang terjaring razia tersebut adalah remaja yang sedang balapan di daerah tersebut dan warga yang tak sengaja melintas di jalan tersebut.
Kebanyakan warga yang tinggal di sepanjang jalan BSB tersebut bukan merupakan warga asli yang menetap. Panggih, yang pekerjaan kesehariannya sebagai tukang tambal ban buka 24 jam sempat menyampaikan keresahannya kepada kru NM, “trek-trekan itu memang sangat meresahkan warga sekitar”.
Panggih juga merasakan kekhawatiran akan keamanannya sendiri. “Aku kesini niatnya kerja, Aku asli Ungaran bukan asli tinggal di daerah BSB”. Panggih menjelaskan daerah aslinya. Walau dia pendatang, dia tetap merasa resah. “tetapi selama mereka tidak menggangguku, aku hanya menanggapinya dengan hati lapang” , begitu tutur Panggih sambil melayani pelanggan yang akan mengisi angin.
Pemuda dan remaja memilih tempat untuk balapan liar di sepanjang jalan yang sepi. “Keresahan tersebut juga dirasakan warga Ngaliyan di sekitar komplek Industri Candi Krapyak” tutur Ari yang sedang menemani Panggih. Jalan komplek industri candi yang luas dan sepi dimanfaatkan juga oleh pemuda untuk balapan liar di komplek tersebut.
Psikologi remaja yang masih labil membuat mereka lebih mudah tersinggung. Hal ini menjadi pemicu mereka ketika ditantang oleh temannya. Disamping ada faktor taruhan yang melatarbelakangi. (Irfan/NM)


Selengkapnya...

[Edisi 9] LPJ CAMAT NGALIYAN

LPJ CAMAT NGALIYAN
Evaluasi kinerja camat se- Kota Semarang
Ngaliyan – Wajah tegang dengan senyum was-was ter¬¬lin¬tas dalam benak Supratono. Siang itu, sedang ada evaluasi kinerja camat dan kecamatan
se-kota Semarang (5/8).
Evaluasi kinerja camat dilakukan setahun sekali oleh tim penilai dari pemerintah kota. Kedatangannya disambut hangat. Acara itu bertempat di aula kecamatan Ngaliyan. Tim penilai yang digawangi Heru melakukan penilaian dalam seluruh aspek yang ada dalam kecamatan.

Penilaian dilakukan secara berkelompok sesuai dengan bidang masing-masing dengan penguji dari pemerintah kota yang ditugaskan.
Sebelum evaluasi, acara diawali dengan sambutan dari camat dengan beberapa pemaparan kinerjanya selama setahun. Kemudian dilanjutkan dengan keterangan visual yang sudah dilaksanakan pihak kecamatan.
Dan terakhir untuk memulai penilaian. Heru memaparkan maksud dan tujuan kedatangannya dalam evaluasi kinerja camat dan kecamatan se-kota Semarang.
“Kedatangan kami kemari bukan untuk mencari kesalahan atau kekurangan bapak camat. Akan tetapi, memberikan pandangan untuk Ngaliyan agar menjadi lebih maju dan berkembang,” ujar Heru dalam sambutan-nya di hadapan beberapa staf.
Untuk pak camat, lanjut Dia, harus menguasai betul apa yang menjadi wewenangnya. Termasuk penguasaan dalam perundang-undangan. Biar bagai manapun kita bekerja sebagai pelayan masyarakat.
“Jadinya, harus benar-benar mengu¬asai. Jangan sampai tidak bisa menjawab ketika ditanya masyarakat,” tambah lelaki paruh baya disela-sela sambutan.
Untuk penilaian terhadap Camat, dinilai langsung oleh Tri Susanta di aula kecamatan Ngaliyan. Dia memaparkan mengenai kerja samanya dengan mahasiswa IAIN Walisongo dalam penerbitan koran Ngaliyan Metro.
Di tengah perbincangan, Tri dengan camat, sempat juga berdiskusi dengan pemimpin Justisia. Dia memberikan gambaran secara filosofis dan beberapa masukan.
Akhir perbincangan sekaligus penutup dalam acara siang itu, Heru sempat juga memberi komentar, “ Dari 16 kecamatan yang dinilai, baru Ngaliyan yang memiliki media massa.”
Yani (NM)


Selengkapnya...

[Edisi 8] KEJAR PAKET, SOLUSI TIDAK LULUS UN

KEJAR PAKET, SOLUSI TIDAK LULUS UN
Salah satu solusi tercepat bagi siswa-siswi SMA atau MA yang dinyatakan tidak lulus ujian nasional adalah dengan mengikuti ujian penyetaraan kejar paket.
NGALIYAN - Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan suatu wadah bagi masyarakat, di mana ber-langsung proses belajar tentang berbagai hal yang diperlukan masyarakat. Tugas PKBM, minimal mempunyai program pokok yang dijalankan.
Pertama, melaksanakan pendidikan kesetaraan SMP dan SMA (ujian kejar paket B dan C). Kedua, pendidikan ketrampilan. Ketiga, adanya kelompok belajar usaha. Keempat, mengadakan taman baca masyarakat. Terakhir, dilaksana-kan pema¬gangang peserta didik.
Di Kecamatan Ngaliyan sendiri, kurang lebih ada tiga PKBM. PKBM Laras Budi terletak di kelurahan Podorejo.

PKBM Indo¬nesia Pusaka, saat ini masih numpang di SD (TPM) Koalisi Nasional dari SD 01, 03, dan SD 07 Ngaliyan. Serta yang ketiga PKBM Bangkit beralamat di Jl. Wismasari Utara no.5 Ngaliyan. “Kebetulan gedung yang dipakai berpusat PKBM Bangkit masih dipinjami dari pihak Dinas Pendidikan kota Semarang,” tutur pengakuan Arif Hartanto, selaku pengelola PKBM bangkit.
Berkaitan dengan program yang dijalankan PKBM, saat ini adalah ujian penyetaraan kejar paket C atau setara dengan lulusan SMA atau MA, diren¬canakan akan dilaksanakan pada 23-29 Juni 2009 mendatang, bertempat di SMA 1 Semarang.
“Peserta ujian penyetaraan paket C PKBM Bangkit terdiri atas 14 siswa dari MA Baitussalam, 1 orang SMA kristen YSKI dan 2 orang dari SMA 7,” ungkap Hadi Prayitno (sekretaris PKBM Bangkit). “Tapi setelah pengumuman kelulusan ujian nasional Sabtu (13/06/2009) peserta ujian kesetaran paket C bertambah 416 siswa yang tidak lulus pada ujian nasional tahun ajaran 2008/2009,” tambah Hadi.
Kebijakan pemerintah menyangkut UN, jika siswa berpendidikan formal yang tidak lulus pada UN, diberi dua tawaran: Pertama, mengulang mengi¬kut¬i belajar mengajar seperti biasa se¬lama setahun. Kedua, memilih alih jalur (ujian paket kesetaraan). tawaran kedua lebih lunak yakni apabila masih tidak lulus siswa bisa mengulang ujian lagi.
“PKBM Bangkit memberikan ke-sempatan kepada masyarakat yang tidak mampu belajar di sekolah formal. Dengan biaya pendidikan di sekolah non-formal hanya sebesar Rp 20.000,00 perbulan, metode pengajaran PKBM menggunakan buku Lembar Kerja Siswa (LKS), dengan alasan kebanyakan siswa sekarang malas membaca, maka dengan menggunakan LKS diharapkan siswa lebih proaktif,” ungkap Arif Hartanto pengelola PKBM Bangkit.
“Proses belajar PKBM Bangkit untuk reguler 3 hari dalam seminggu, yakni Selasa, Rabu dan Jum’at, mulai pukul 15.00-19.00 WIB. alasanya adalah siswa yang sibuk di pagi hari bisa membagi waktunya, karena kebanyakan siswa reguler bersetatus pembantu rumah tangga (PRT),” terang Arif Hartanto (Anwar,Rifa / NM)


Selengkapnya...

[Edisi 7] NGALIYAN RAIH JUARA PMT-AS

NGALIYAN RAIH JUARA PMT-AS
Setelah sebelumnya Tim bola voli putri meraih prestasi, kini giliran SD02 Kalipancur meraih Juara I dalam lomba Pemberiaan Makan untuk Anak Sekolah, biasa disingkat PMT-AS se- Kota Semarang. Sebagai mana kita tahu PMT-AS merupakan salah satu program dari 10 program PKK
Ngaliyan - Juara lagi, juara lagi. Mungkin itu kata yang pas untuk prestasi yang didapat oleh kecamatan Ngaliyan. SD 02 Kali pancur kecamatan Ngaliyan diadakan acara sosialisasi PMT-AS oleh Pemerintah Daerah Kota (Pemkot) (14/5/09). PMT-AS (Pemberian Makanan Tambahan Untuk Anak Sekolah) adalah salah satu progam pemerintah kota Semarang mengenai 10 Progam PKK. Dimana kecamatan se-Semarang apabila menang dalam menjalankan isi 10 Progam PKK akan mendapatkan PMT-AS dan diambil satu SD yang dinilai paling tidak mampu. PMT-AS ditempatkan di SD 02 Kali Pancur Kecamatan Ngaliyan Semarang.

Dalam sosialisasi tersebut dihadiri oleh Pemkot Semarang, Ibu Camat Ngaliyan,Tim PKS (Pemberdayaan Kesehatan Kota Semarang), Ibu Lurah Kali Pancur, suluruh Guru SD 02 Kali Pancur. Sosialisasi tersebut bertemakan “Dengan Pemberian PMT-AS Kita Ting-katkan Gizi dan Kecerdasan Siswa Sebagai Penerus Cita-Cita Bangsa”.
“Acara dibuka dengan sambutan dari kepala sekolah SD 02 Kali Pancur yang berisikan tentang rasa terimakasih kepada pemkot yang bersedia memberikan PMT-AS untuk periode 2009 di SD 02 kali pancur. Tidak setiap SD di Semarang mendapatkanya,” ujar kepala sekolah dalam sosialisasi PMT-AS, siang itu.
Kemudian acara inti dipimpin oleh kepala PKK kota Semarang, Widodo Sukawi Kanoningsih. Ia menegaskan tentang makanan yang perlu dikonsumsi oleh siswa sekolah. “Salah satu makanan yang baik ataupun tidak tergantung pada kelompok masak dalam membubuhi masakan hasil olahannya,” tutur Widodo Sukawi.
Selanjutnya, kata Dia, arahan untuk kelompok memasak mengenai syarat kelompok masak, pencarian bahan memasak dan pemilihan bahan baku. “Adapun syarat kelompok memasak yaitu harus mempunya dapur yang bersih dan lengkap akan peralatanya. Harus cuci tangan sebelum dan sesudah memasak, tidak boleh bersin di depan makanan dan tidak mempunyai penyakit menular,” cetusnya. Selain itu kelompok memasak mempunyai hak yaitu hak untuk mendapatkan honor dari kerja keras kelompok.
“Ada yang mendapatkan 10% dari banyaknya makanan yang diberikan oleh anak tersebut,” tegas Widodo Sukawi. Pengarahan kemudian diberikan guru kepada kelompok masak. Sebelum guru memberikan PMT kepada kelompok masak,guru harus cuci tangan, memimpin do’a dan memberikan materi tentang makanan bergizi yang harus dikonsumsi oleh anak sekolah. “Terutama pada usia 5 tahun ke atas,” ujarnya. Acara ditutup dengan doa bersama. Semoga apa yang dijalankan menjadi sebuah catatan baik di sisi Tuhan dan menjadi anak bergizi tinggi dengan kecerdasan yang tinggi. (Rofiq/NM)


Selengkapnya...

[Edisi 6] NGALIYAN JUARA

NGALIYAN JUARA
Dalam rangka hari jadi Kota Semarang ke-462 dimeriahkan ber¬bagai event. Seperti, pertan-dingan bola voli antar kecamatan se-Semarang, lomba pos kampling se-Semarang, dan peng-obatan gratis di Kelurahan Wonosari.
NGALIYAN – Tidak sia-sia perjuangan tim bola voli Kecamatan Ngaliyan. Setelah berjuang keras latihan di lapangan Kecamatan Ngaliyan empat kali seminggu, voli putranya mampu menorehkan hasil memuaskan. Tim bola voli Kecamatan Ngaliyan merebut Juara I Piala Walikota Semarang dalam kejuaraan bola voli antar kecamatan se-Semarang.
Sedangkan, tim bola voli putri Kecamatan Ngaliyan mampu menumbangkan tim Kecamatan Pedurungan (juara bertahan tahun lalu) dengan skor 3 : 0. Kedua tim bertarung sengit Minggu (16/04) lalu di lapangan Voli Telogo Sari. Laga yang penuh kemeriahan itu berlangsung pada pukul 18.00 WIB.

Sedangkan tim bola voli putra Kecamatan Ngaliyan bertemu tim dari Kecamatan Banyumanik (juara Porwakos kemarin). Skor yang dihasilkan 3 : 2. Pertandingan ini dilaksanakan setelah tim putri selesai sekitar pukul 20.00 WIB.
Kompetisi yang memperebutkan “Piala Walikota” ini dihadiri Sekda sekaligus ketua PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia) kota Semarang, Suwarno, HS.
Selain juara bola voli, Kecamatan Ngaliyan menggaet juara pada perlombaan Pos Kamling se-Semarang. Adapun kriteria yang diajukan untuk perlombaan ini termasuk gampang-gampang susah, karena meliputi bebe-rapa kriteria diantaranya adalah secara fisik pos kamling harus memiliki dua ruang khusus untuk berjaga-jaga dan beristirahat. Untuk kriteria yang lain adalah mengenai administrasi yang meliputi perlengkapan pos kamling seperti ken-tongan, senter, dan lainnya.
Kejuara-an pada pos kamling merupakan tanda bahwa di Kec.Ngaliyan telah tertib dan aman. Untuk daerah yang terpilih sebagai juara disini adalah pos kamling di Kelurahan Tambak Aji RT 08/ RW X.
Suatu kebanggaan tersendiri bagi warga Ngaliyan, karena telah memperoleh dua kejuaraan sekaligus sebagai juara I. Begitu juga dengan adanya Semarang bergandeng tangan dalam rangka hari jadi Kota Semarang, Kec.Ngaliyan telah ikut berpartisipasi dalam peringatan tersebut. Diantaranya selain perlombaan kejuaraan Piala Walikota tersebut, juga ada pengobatan gratis di Kelurahan Wonosari.
Pengobatan gratis diadakan di Wonosari Kamis kemarin (01/05) oleh ketua RW VII, Agus Subandono beserta Ibu-ibu PKK yang bertempat dirumah salah seorang warga, Ngatirah. Acara tersebut dimulai pada pukul 8 pagi yang diikuti oleh warga Wonosari khususnya yang terkena banjir pada musim penghujan kemarin dan bagi warga se-Kecamatan Ngaliyan pada umumnya.
Setelah pembukaan yang dihadiri Ca-mat Ngaliyan, Sekwilcam, Lurah Wono-sari dan Perangkat-perangkatnya, warga yang hendak berobat langsung mendaftar kepada tim yang akan memberi pengobat-an gratis. Tim ini berasal dari Puskesmas Tambak Aji, Purwoyoso, dan Ngaliyan.
Ada juga bagi warga yang ingin chek up darah, dapat melalui tim dari Afama Medika dengan gratis. Kecuali bagi warga yang akan melakukan chek up penyakit khusus seperti kolesterol, asam urat, dan diabetes militus harus melalui adminis-trasi dengan mengganti pemeriksaan Rp 17.000,00. Hal ini membatasi warga yang hendak memerik-sakan diri, karena keberatan pada biayanya.
Namun, acara tersebut terlaksana dengan baik dalam rangka hari jadi Kota Semarang ke-462, tentunya atas dukungan warga Wonosari yang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. Hal ini terlihat dari pelaksanaan tersebut menggunakan anggaran yang berasal dari swadaya masyarakat.(irfan/NM)


Selengkapnya...

[Edisi 5] CONTRENG BERHADIAH

CONTRENG BERHADIAH
Ada banyak cara meningkatkan partisipasi politik warga dalam pemilu kali ini. Seperti halnya di TPS 35, Karonsih baru RT 03, RW XII, Ngaliyan. Misalnya dengan mencontreng dapat doorprize.
Ngaliyan - Inisiatif tersebut dari Ketua KPPS setempat, M. Sipan. “Ide tersebut muncul beberapa hari menjelang pencontrengan dilakukan. Dengan tujuan agar tidak ada warga saya yang golput,” beber pria berkumis tebal ketika ditemui.Pencontrengan dilakukan kamis (9/4) dimulai pada jam tujuh pagi sampai selesai. “Akan tetapi, kita menyelasaikan tepat jam enam sore agar tidak kesorean dan diselingi dengan pembagian doorprize,” ujar Sipan dengan wajah sangarnya.Jumlah daftar pemilih pencontreng dalam TPS 35 ada 306 orang.

Namun, yang hadir hanya 230 orang. “Saya kurang tahu dengan mereka yang tak datang,” sambungnya. Untuk perolehan suara sendiri yang didapat yakni PDIP meraih 61 suara, PKS 51 suara, dan Demokrat mendapat 34 suara. “Meskipun begitu, tidak ada perten¬tangan atau protes dari masing-masing caleg. Sehingga penghitungan suara berjalan lancar tanpa hambatan.”
Doorprize
Sejalan berjalannya penghitu¬ngan suara, disisipi pembagian hadiah atau doorprize. Yaitu setrika, radio, gelas, mangkok, dll. “Untuk dananya, saya dapat dari beberapa calon legislatif . Itu pun waktunya mepet sekali,” jabar Sipan sambil bercanda dengan anak kecil tetangganya. Pembagian hadiah dilakukan secara berselang-seling. Dengan pengambilan 5, 5, 3, 5, kertas undian pada masing-masing penghitungan kotak suara. “Meski dah ada doorprize, tapi masih saja sedikit warga yang hadir berpartisipasi. Meskipun semua itu hak warga untuk memberikan suaranya atau tidak,” keluhnya.“Tetapi, bagaimana caranya kita memilih seorang pemimpin untuk mengurus daerah agar menjadi lebih baik,” lanjut pria bertubuh kekar.“Benar memang perlu ide-ide cemer¬lang untuk menarik dan menyadarkan akan hak dan kewajiban sebagai warga negara. Baik dalam pemilihan caleg ataupun pemilihan presiden dan wakil presiden berikutnya,” harapnya. (Yani/NM)


Selengkapnya...