Selasa, 15 Desember 2009

[Edisi 4] PANDANA MERDEKA PEDULI PEMILU

PANDANA MERDEKA PEDULI PEMILU
Ketua RW 03 bekerjasama dengan KPU Semarang meng¬gelar simulasi contreng parpol beserta calegnya di Peruma¬han Pandana Merdeka RW 03 Ngaliyan sebelum pemilu dilaksanakan.
Ngaliyan - Tinggal menghitung hari, pesta demokrasi memilih Calon Anggota Legeslatif (Caleg) segera dilaksanakan. Banyak acara guna mendukung suksesnya pemilu 2009, seperti kegiatan di Perumahan Pandana Merdeka RW 03 Kecamatan Ngaliyan, ketua RW 03 bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sema¬rang. Kamis (26/3) lalu, mengadakan simulasi pelaksanaan pemilihan umum. Acara bertempat di Gedung Olah Raga (GOR) Sudirman.

Multopo, ketua pelaksana me¬nga¬takan, “Acara simulasi ini diikuti 250 orang peserta.” Acara dimulai pukul 07.00 WIB, diawali dengan pengambilan sumpah seluruh panitia pemilihan. Kemudian diteruskan dengan pelaksanaan pengambilan suara dari peserta pemilih. “Masing-masing peserta diberi waktu beberapa menit untuk menentukan pilihannya,” lajutnya.
Saat Adzan berkumandang pukul 12.00 WIB kegiatan berahir. Simulasi ini melibatkan seluruh panitia pemungutan suara. “Desain tempat, kotak suara, dan kertas suara, diletakkan menyerupai aslinya,” ujar Multopo pagi itu.
Adapun untuk gambar Caleg diganti dengan gambar buah-buahan. Ketua KPU Semarang, Hakim Junaidi menyatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui beberapa kendala yang dihadapi pemilih ketika memberikan hak suaranya.
“Ini terkait adanya perubahan meka-nisme dalam Pemilu dari mencoblos ke contreng. Begitu juga mengetahui keakurat dan ketepatan waktu dalam mencontreng,” papar pria yang kesehari-annya juga menjadi dosen.
Simulasi kedua
Pelatihan simulasi kali ini merupakan kegiatan yang kedua, setelah sebelumnya dilaksanakan di Gunung Pati. “Rencana-nya, simulasi ini masih akan terus dilaksanakan di area keramaian, ter-masuk di mall-mall,” lanjut dia.
Saat disinggung alasan kenapa harus diadakan di Pandana Merdeka, Hakim beralasan karena rata-rata warganya berpendidikan menengah ke atas.
“Ini kebalikan dari Gunung Pati yang pendidikan warganya masih berpendidikan menengah ke bawah,” paparnya.Sedangkan menurut Supari, ketua RW 03 Pandana, dalam kegiatan tersebut menghabiskan dana sebesar Rp1.586.000,- untuk kebutuhan perlengkapan dan snack. “Dana sepenuhnya ditanggung Komisi Pemilihan Umum Semarang,” jelasnya di Rumah kediamannya. Beberapa petinggi kecamatan juga ikut menyaksikan prosesi simulasi.
Seperti ketua PPK Kecamatan Ngaliyan, Sekretaris Camat, dan beberapa Lurah se-Kecamatan Ngaliyan. Begitu juga Ketua KPPS Beringin turut hadir menyaksikan langsung simulasi. Saat dikonfirmasi tentang pihak-pihak yang dilibatkan dalam simulasi, Abdul Malik, Kepala Desa Beringin menyatakan, peserta simulasi diambil dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di RW 03. “Sedangkan untuk panitia TPS terdiri dari 7 orang, yakni 1 orang sebagai ketua dan 6 orang sebagai anggota,” terangnya.
Dengan adanya simulasi ini sangat memberi pembelajaran kepada masyara-kat agar tidak terjadi kesalahan dalam menentukan hak pilihannya meng-gunakan sisitem contreng. “Sekaligus menggugah partisipasi warga agar tidak Golongan Putih,” ungkap Sutrisno, selaku perwakilan dari kecamatan Ngaliyan. (Syafi’i/NM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar