Selasa, 15 Desember 2009

[Edisi 8] KEJAR PAKET, SOLUSI TIDAK LULUS UN

KEJAR PAKET, SOLUSI TIDAK LULUS UN
Salah satu solusi tercepat bagi siswa-siswi SMA atau MA yang dinyatakan tidak lulus ujian nasional adalah dengan mengikuti ujian penyetaraan kejar paket.
NGALIYAN - Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan suatu wadah bagi masyarakat, di mana ber-langsung proses belajar tentang berbagai hal yang diperlukan masyarakat. Tugas PKBM, minimal mempunyai program pokok yang dijalankan.
Pertama, melaksanakan pendidikan kesetaraan SMP dan SMA (ujian kejar paket B dan C). Kedua, pendidikan ketrampilan. Ketiga, adanya kelompok belajar usaha. Keempat, mengadakan taman baca masyarakat. Terakhir, dilaksana-kan pema¬gangang peserta didik.
Di Kecamatan Ngaliyan sendiri, kurang lebih ada tiga PKBM. PKBM Laras Budi terletak di kelurahan Podorejo.

PKBM Indo¬nesia Pusaka, saat ini masih numpang di SD (TPM) Koalisi Nasional dari SD 01, 03, dan SD 07 Ngaliyan. Serta yang ketiga PKBM Bangkit beralamat di Jl. Wismasari Utara no.5 Ngaliyan. “Kebetulan gedung yang dipakai berpusat PKBM Bangkit masih dipinjami dari pihak Dinas Pendidikan kota Semarang,” tutur pengakuan Arif Hartanto, selaku pengelola PKBM bangkit.
Berkaitan dengan program yang dijalankan PKBM, saat ini adalah ujian penyetaraan kejar paket C atau setara dengan lulusan SMA atau MA, diren¬canakan akan dilaksanakan pada 23-29 Juni 2009 mendatang, bertempat di SMA 1 Semarang.
“Peserta ujian penyetaraan paket C PKBM Bangkit terdiri atas 14 siswa dari MA Baitussalam, 1 orang SMA kristen YSKI dan 2 orang dari SMA 7,” ungkap Hadi Prayitno (sekretaris PKBM Bangkit). “Tapi setelah pengumuman kelulusan ujian nasional Sabtu (13/06/2009) peserta ujian kesetaran paket C bertambah 416 siswa yang tidak lulus pada ujian nasional tahun ajaran 2008/2009,” tambah Hadi.
Kebijakan pemerintah menyangkut UN, jika siswa berpendidikan formal yang tidak lulus pada UN, diberi dua tawaran: Pertama, mengulang mengi¬kut¬i belajar mengajar seperti biasa se¬lama setahun. Kedua, memilih alih jalur (ujian paket kesetaraan). tawaran kedua lebih lunak yakni apabila masih tidak lulus siswa bisa mengulang ujian lagi.
“PKBM Bangkit memberikan ke-sempatan kepada masyarakat yang tidak mampu belajar di sekolah formal. Dengan biaya pendidikan di sekolah non-formal hanya sebesar Rp 20.000,00 perbulan, metode pengajaran PKBM menggunakan buku Lembar Kerja Siswa (LKS), dengan alasan kebanyakan siswa sekarang malas membaca, maka dengan menggunakan LKS diharapkan siswa lebih proaktif,” ungkap Arif Hartanto pengelola PKBM Bangkit.
“Proses belajar PKBM Bangkit untuk reguler 3 hari dalam seminggu, yakni Selasa, Rabu dan Jum’at, mulai pukul 15.00-19.00 WIB. alasanya adalah siswa yang sibuk di pagi hari bisa membagi waktunya, karena kebanyakan siswa reguler bersetatus pembantu rumah tangga (PRT),” terang Arif Hartanto (Anwar,Rifa / NM)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar